JOB SEEKER WAJIB TAHU! INILAH SKILL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG AHLI LINGKUNGAN
August 12, 2024 2024-11-08 13:20JOB SEEKER WAJIB TAHU! INILAH SKILL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG AHLI LINGKUNGAN
JOB SEEKER WAJIB TAHU! INILAH SKILL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG AHLI LINGKUNGAN
(Sumber: Google image, 2024)
Job Seeker di Indonesia
Berdasarkan data yang diperoleh dari dataindonesia.id diketahui bahwa pada tahun 2022 terdapat sebanyak 937.176 orang pencari kerja atau job seeker. Sedangkan data yang berhasil dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2023 sebanyak 146,62 juta orang, naik 2,61 juta orang dibanding Februari 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,24 % poin. Penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02 juta orang dari Februari 2022. Dari angka-angka tersebut dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa pencari kerja atau job seeker yang masih dalam usia produktif jumlahnya masih cukup banyak. Angka ini bersifat dinamis,yaitu jumlahnya bisa naik ataupun turun, seperti meningkatnya lulusan baru atau freshgraduate setiap tahunnya dari berbagai perguruan tinggi dan juga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang kerap terjadi di Indonesia.
Salah satu profesi yang menjadi sasaran para job seeker adalah profesi-profesi yang berkaitan dengan green jobs. Jenis profesi ramah lingkungan (green jobs) menjadi populer di kalangan generasi millennial dan z karena mulai munculnya kesadaran atau awareness untuk menjaga lingkungan. Hal ini dikarenakan ulasan terkait masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat Indonesia bahkan juga secara global terkait degradasi lingkungan. Kerusakan lingkungan hidup dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) faktor yaitu dari peristiwa alam dan aktivitas atau ulah manusia. Kerusakan lingkungan yang berasal dari peristiwa alam antara lain seperti abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, letusan gunung Merapi dan tsunami. Bencana-bencana tersebut menjadi faktor kerusakan lingkungan, walaupun apabila ditelaah lebih lanjut, bencana-bencana tersebut bisa saja terjadi karena adanya campur tangan dari manusia. Jutaan orang sangat bergantung pada sumber daya alam yang ada baik makanan, air, energi dan pekerjaan. Masifnya pengambilan sumber daya alam dengan jangka waktu yang panjang tanpa diimbangi dengan pengelolaan lingkungan akan meningkatkan risiko terjadinya bencana alam.
Penyebab kerusakan lingkungan yang selanjutnya diakibatkan dari ulah manusia, umunya kerusakan ini disebabkan karena aktivitas dan kegiatan manusia yang tidak mempertimbangkan pengelolaan lingkungan hidup dan tidak ramah lingkungan. Pembangunan yang terus menerus dilakukan, kurangnya kesadaran untuk mengurangi dan mengelola sampah, penggundulan hutan, pembuangan air limbah ke lingkungan tanpa diiringi dengan pengelolaan terlebih dahulu, penggunaan mesin atau peralatan yang kurang layak sehingga menyebabkan pencemaran akibat emisi dan masih banyak lagi. Semakin lama, kerusakan yang disebabkan oleh manusia cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan masih minimnya kesadaran manusia akan kesadaran terhadap lingkungan.
Pemerintah dalam hal ini telah berupaya dalam mengurangi dampak lingkungan agar kerusakan yang terjadi tidak semakin parah dengan cara menerbitkan peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar dan acuan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Namun tentu saja, kewajiban untuk menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi ini adalah tugas kita bersama. Selain itu, dalam industri, manufakur dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap lingkungan diperlukan seorang ahli lingkungan.
Bidang Keahlian Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kali ini, Grins Indonesia akan membagikan ulasan terkait beberapa keahlian dibidang pengelolaan lingkungan hidup yang perlu Sobat Grins tau. Keahlian-keahlian itu diantaranya:
- Ahli Pengolahan Air Limbah
- Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA), adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab internal terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yang disebabkan usaha dan/atau kegiatan dengan garis besar pekerjaan melakukan penilaian potensi pencemaran air dari seluruh kegiatan produksi, menyusun strategi, program dan sasaran dari berbagai kegiatan pengendalian pencemaran air, serta mengkoordinasi dan mengawasi kelangsungan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran air
- Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL), adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap penyusunan rencana, pengoperasian dan pengoptimalisasin pengoperasian instalasi air limbah, perawatan instalasi air limbah, serta melaksanakan tanggap darurat dalam pengoperasian instalasi air limbah.
- Ahli Pencemaran Udara
- Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara (PPPU), adalah personil yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab teknis terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara yang disebabkan oleh usaha dan/kegiatan tersebut, khususnya yang berasal dari emisi udara sumber tidak bergerak, dengan garis besar tugas menilai potensi pencemaran udara dari usaha dan/atau kegiatan, menyusun strategi dan rencana kegiatan pemantauan dan operasional alat pengendali pencemaran udara serta mengkoordinasi kegiatan pemantauan pencemaran udara, operasional pemeliharaan alat dan pengendali pencemaran udara.
- Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara (POIPPU), adalah personil yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap penyusunan rencana, pengoperasian dan pengoptimasian pengoperasian peralatan pengendalian pencemaran udara, perawatan peralatan pengendalian pencemaran udara, serta melaksanakan tanggap darurat dalam pengendalian pencemaran udara.
- Ahli Pengelolaan Limbah B3
- Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah B3 (Level Manager), adalah personil yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan minmasi limbah B3, melakukan pengemasan dan penyimpanan limbah B3, pemantauan pengelolaan limbah B3, melakukan pengurusan perizinan pengelolaan limbah B3, menyusun laporan kegiatan pengelolaan limbah B3, evaluasi pengelolaan dan hasil analisis limbah B3 dan melakukan tindakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap bahaya dalam pengelolaan limbah B3.
- Penanggung Jawab Operasional Pengelolaan Limbah B3 (Level Operator), adalah personil yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap pengemasan dan penyimpanan limbah B3, melaksanakan minasi limbah B3, melakukan pemantauan pengelolaan limbah B3, menyusun laporan kegiatan pengelolaan limbah B3 dan melakukan tindakan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap bahaya dalam pengelolaan limbah B3.
Secara umum keahlian di bidang pengeloln air limbah, udara dan B3 menjadi unsur-unsur yang penting dipantau dan dikelola dikarenakan sumber-sumber tersebut telah menjadi komponen pencemar terbesar yang ada di lingkungan. Ahli lingkungan yang dikenal di era generasi millennial dan z ini sebagai green jobs tentu memiliki tanggung jawab dan komitmen besar selain pada pekerjaannya juga pada kelestarian alam.
Berbicara tentang profesi green jobs di era pembangunan berkelanjutan (development sustainability) menjadi angin segar bagi perekonomian. Pendapat tersebut selaras dengan tujuan untuk peningkatan kualitas hidup dan kesetaraan sosial, meminimalisir resiko lingkungan dan kelangkaan ekologi, menjaga keberlangsungan sumber daya hayati yang ada di bumi. Masuknya green jobs memiliki dampak yang positif tidak hanya pada arus produksi barang dan jasa pada suatu perushaan, melainkan juga pada tingkat kualitas lingkungan, ketersediaan sumber daya alam, dan juga pada pertumbuhan ekonomi. Apabila menilik dari hubungan yang terjadi antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, barang sumber daya, barang sumber daya alam dan lingkungan dan green jobs adalah dengan berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian pun harus lebih banyak menyediakan barang dan jasa demi mempertahankan atau bahkan meningkatkan taraf hidup bangsanya. Peningkatan produksi barang dan jasa ini pun menuntut untuk lebih banyak produksi barang sumber daya alam yang harus digali atau diambil persedianya, sehingga pada bagian ini green jobs masuk dengan berbagai tugas dan fungsi didalamnya. Disebabkan sifatnya yang green atau ramah lingkungan, tentunya green jobs akan memiliki pengaruh yang positif terhadap kualitas lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam. Green jobs tidak hanya sebagai profesi atau lapangan kerja semata, tetapi juga merupakan pekerjaan yang sangat memperhatikan pada dampak lingkungan dan pemanfaatan sumber daya yang ada secara efisien dan bijak
Penurunan mutu lingkungan, termasuk pada kemerosotan dan berkurangnya cadangan sumber daya alam yang tersedia menjadi sebuah ancaman yang sangat serius terhadap perekonomian dan pembangunan uang lebih luas dan berkelanjutan. Dan bisa jadi di masa yang akan datang kondisi ini akan semakin parah akibat dampak dari perubahan iklim, yang saat ini sudah dirasakan. Pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan dimaksudkan untuk mengurangi dampak lingkungan yang timbul akibat dari perusahaan-perusahaan dan sektor ekonomi hingga ke tingkat yang mampu melestarikan lingkungan hidup yaitu yang mencakup pada pekerjaan yang dapat membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas, mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, dekarbonisasi perekonomian, serta mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi.
Skill menjadi Ahli Lingkungan yang Expert
(Sumber: Google image, 2024)
Jika sobat grins, berbicara mengenai ahli lingkungan pasti hal yang terlintas mengenai jurusan semasa kuliah yang diambil para ahli lingkungan, yaps tentu itu benar, sebagian besar memang ahli lingkungan tentu berasal dari rumpun ilmu atau teknik lingkungan ataupun rumpun ilmu saintek yang masih relevan. Namun, sobat grins yang berlatar belakang diluar rumpun ilmu tersebut jangan bersedih hati bagi yang ingin berkecimpung di dunia green jobs karena memang ketika kita bersinggungan dengan lingkungan aspek yang diperhatikan tidak hanya fisika, kimia dan biologi ataupun unsur biotik dan abiotik penyusun lingkungan, namun juga sosial, ekonomi, budaya dan hukum yang secara langsung beririsan dengan lingkungan dan komunitas masyarakat. Nah, kali ini Grins akan membagikan skill apa saja yang sekiranya harus dimiliki oleh Sobat Grins yang ingin berkecimpung di dunia Green Jobs menjadi Ahli Lingkungan yang expert.
- Project Management
Skill yang harsu dimiliki oleh seorang pekerja terutama ahli lingkungan adalah project management, mengapa demikian? Umumnya pekerjaan yang bersinggungan dengan lingkungan tidak bisa dikerjakan oleh satu orang saja, karena lingkungan merupakan suatu hal yang kompleks maka dibutuhkan beberapa pertimbangan dan masukan yang berasal dari berbagai sumber informasi yang relevan dengan masalah yang ada, oleh karena itu pekerjaan yang berkaitan dengan lingkungan biasanya bersifat proyek / project. Manajemen proyek atau Project management adalah suatu pendekatan untuk merencanakan, mengatur, dan mengelola proyek dari awal hingga akhir dengan untuk mencapai tujuan proyek. Beberapa langkah dalam project management adalah sebagai berikut:
1. Inisiasi (Initiation)
Inisiasi adalah tahap awal proyek yaitu identifikasi masalah dan hipotesis penyelesaian masalah. Pada tahap inisiasi inilah sebaiknya, dilakukan pertemuan awal dari anggota kelompok kerja untuk menyamakan persepsi terhadap suatu prooyek yang sedang dikerjakan.
2.Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan melibatkan pengembangan dan penyelesaian rencana proyek yang terperinci. Tahap planning atau perencanaan ini juga dapat mengestimasi waktu pengerjaan proyek, apabila tahap perencanaan telah dikemas secara baik, maka akan memnimalisir kesalahan dalam proyek, dan keuntungan lainnya adalah efisien tenaga dan efektif waktu.
3. Eksekusi (Execution)
Sinergi antar divisi pada tim proyek kerja sanagt diperlukan pada tahap ini untuk menentukan keberhasilan dari suatu proyek. Pada tahap eksekusi, rencana proyek diimplementasikan. Tim proyek bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas dan menghasilkan output sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Manajer proyek memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan aktivitas dan memastikan penggunaan sumber daya yang efisien.
4. Pemantauan dan Pengendalian (Monitoring and Controlling)
Dalam project management melakukan pemantauan dan pengendalian adalah hal yang penting untuk mengukur apakah proyek masih berjalan sesuai yang direncanakan atau terdapat kendala ketika proyek berlangsung. Pemantauan dan pengendalian dilakukan oleh koordinator tim proyek ataupun manajer proyek.
5. Penutupan (Closing)
Bagian terakhir dari suatu proyek diidentifikasi dari tercapainya tujuan kegiatan dan diselesaikannya pekerjaan . Pada bagian penutupan ini tim proyek dapat melakukan evaluasi terhadap proyek yang telah berlangsung.
- Communication Skill
Skill komunikasi adalah kemampuan bebribacara yang dimiliki seseorang di muka umum dengan baik sehingga pesan yang dimaksudkan dapat tersampaikan dengan sempurna kepada para pendengar atau lawan bicara. Keterampilan dalam berkomunikasi sebenarnya berfokuskan kepada penyampaian suatu hal secara efektif, menyenangkan dan menarik perhatian. Skill komunikasi dibedakan menjadi keterampilan komunikasi lisan, tulisan, non-verbal (body language). Pada suatu proyek manajemen skill komunikasi mempengaruhi perencanaan, pengumpulan, pembuatan, penyebaran, penyimpanan, pengembalian, pengelolaan, pengontrolan, pengamatan dan status dari informasi proyek. Komunikasi adalah dasar dari manajemen proyek, komunikasi yang baik antar divisi akan mengintegrasikan biaya, mutu, ruang lingkup. Banyak penelitian yang telah mengemukakakn bahwa komunikasi merupakan kunci untuk mencapai manajemen proyek yang efektif. Mengutip dari Project Management Institute (2017), komunikasi yang kurang baik menyebabkan tingkat keberhasilan proyek hanya sebesar 52%, sebaliknya dengan komunikasi yang baik tingkat keberhasilan proyek dapat mencapai 80%. Manajemen skill komunikasi merupakan bagian penting dalam manajemen proyek. Hal ini dikarenakan komunikasi yang efektif merupakan penghubung antara stakeholder dengan budaya, latar belakang, keahlian, sudut pandang dan minat yang berbeda dimana akan berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek.
- Time Management Skill
Manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan berbagai bentuk upaya dan tindakan individu yang dilakukan dengan terencana agar seseorang mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Konsep dasar time management adalah penggunaan waktu secara efisien dalam merealisasikan pengerjaan suatu tugas Kemampuan manajemen waktu yang baik juga mempengaruhi kelancaran dari suatu proyek. Seorang ahli lingkungan perlu memiliki kemampuan mengelola waktu yang baik, keterampilan untuk mengelola waktu yang ada secara efektif untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi stress, dan mencapai target yang dituju, hal ini dikarenakan tugas dari seorang ahli lingkungan umumnya banyak dan kompleks, sehingga time management yang baik akan membantu mereka dalam mengelola pekerjaannya. Ketika melakukan time management perlu melibatkan pengaturan skala prioritas, pengaturan jadwal, dan penetapan tugas yang penting. Dalam sebuah proyek, manajemen waktu sangat diperlukan guna mendukung segala efektivitas pengendalian dan kemajuan progress proyek, perencanaan dan pelaksanaan yang akan disepakati bersama oleh berbagai pihak yang terlibat. Ahli lingkungan yang expert tentu telah memiliki time managementyang baik. Orang profesional seperti itu sudah mengerti pentingnya eksistensi time management yang menyiratkan adanya aturan-aturan untuk melaksanakan dan mengendalikan suatu proyek, serta dalam mengambil keputusan penting terkait proyek tersebut.
- Analytical Thinking
Analitycal Thingking atau berpikir kritis tentunya diperlukan bagi seluruh pekerjaan terlebih bagi ahli lingkungan. Lingkungan yang disusun oleh usur-unsur yang kompleks membuat permasalahan yang timbul juga beragam dan saling bersinggungan. Oleh karena itu seorang ahli lingkungan dalam menganalisis masalah dan memutuskan suatu solusi untuk pemecahan masalah perlu memiliki analytical thingking atau konsep berpikir kritis. Dalam sebuah karya yang disebut “Delphi Report,” sebuah proyek penelitian klasik yang diprakarsai oleh American Philosophy Society, berpikir kritis mengacu pada evaluasi, bukti, dan konsep yang bertujuan untuk memberikan interpretasi, analisis, evaluasi, dan kesimpulan. Hal ini mengacu pada, instruksi metode,dan standar generasi atau pertimbangan yang mendasari penilaian sebelumnya. Pada publikasi ilimiah disebutkan bahwa berpikir kritis dapat dibagi menjadi dua aspek utama: (1) kemampuan berpikir kritis atau keterampilan berpikir kritis, dan (2) sikap atau kecenderungan kritis terhadap berpikir kritis yang dikonseptualisasikan sebagai variabel. Aspek pertama berkaitan dengan kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan menalar, sedangkan aspek kedua berkaitan dengan kecenderungan mereka yang berpikir dan berpikir kritis.
- Adaptable and Independent
Adaptasi adalah penyesuaian diri pada tempat ataupun suasana yang baru, sedangkan independen adalah kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan tanpa bergantung pada orang lain. Seorang Ahli Lingkungan perlu memiliki sikap mudah beradaptasi dan independen. Lingkungan kerja yang terkadang berubah-ubah dan dinamisnya permasalahan yang muncul menuntut seorang ahli lingkungan untuk cepat beradaptasi dengan masalah yang ada serta cepat dan tepat dalam merumuskan solusi pemecahan masalah. Keputusan yang diambil diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dan tetap memperhatikan kepentingan yang ada. Kelincahan dalam beradaptasi tentu akan mendorong sesorang untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam berpikir.
Berdasarkan skill yang sudah diulas diatas, sebenarnya skill-skill tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, apabila sudah memiliki kemampuan tersebut, tentunya sudah tidak diragukan lagi kemampuannya sebagai seorang Ahli Lingkungan yang expert. Akan tetapi, bagi Sobat Grins yang merasa masih minder dengan diri kalian karena belum memiliki kemampuan tersebut, tidak perlu cemas. Skill atau kemampuan sebenarnya bisa dilatih, salah satunya dengan mengikuti pelatihan untuk mengasah soft skill tersebut. Kalian bisa mencari pelatihan sesuai dengan minat kalian, salah satunya di Grins Indonesia, karena di Grins Indonesia banyak sekali pelatihan seputar lingkungan hidup yang membantu meningkatkan soft skill kalian dan membuat kalian semakin expert sebagai Ahli Lingkungan. Yuk, kunjungi www.grins.id untuk dapatkan informasi mengenaik informasi pelatihan dan sertifikasi yang diselenggarakan, untuk meningkatkan soft skill kalian!
Referensi:
Dewi, R., & Maruf, A. (2017). Analisis penciptaan green jobs (Pekerjaan Hijau) di Indonesia menggunakan model skenario investasi hijau. Journal of Economics Research and Social Sciences, 1(1), 53-64.
https://dataindonesia.id/tenaga-kerja/detail/ada-937176-pencari-kerja-di-indonesia-pada-2022. Diakses pada 15 Juli 2024
https://surabaya.telkomuniversity.ac.id/apa-itu-manajemen-proyek-cari-tahu-disini/. Diakses pada 15 Juli 2024
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/05/05/2001/februari-2023-tingkat-pengangguran-terbuka–tpt–sebesar-5-45-persen-dan-rata-rata-upah-buruh-sebesar-2-94-juta-rupiah-per-bulan.html. Diakses pada 15 Juli 2024
Mareno, R., Oktaviani, C. Z., & Husin, S. (2022). Analisis Korelasi Faktor Komunikasi Proyek Terhadap Pencapaian Kinerja Waktu di Kota Banda Aceh. Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan, 5(1), 38-46.
Septiana, K. P., Juniawaty, T. A., & Kusmaputri, R. I. (2021). Pemahaman Kemampuan Mengatur Waktu (Time Management) Bagi Seorang Pemimpin dalam Efektivitas Kegiatan.
Tinambunan, A. P. (2023). “Time Management” Bagaimana Menggunakan Waktu dengan Baik. Kaizen: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 29-35.
Triwulandari, S., & Supardi, U. S. (2022). Analisis Inteligensi dan Berpikir Kritis. Utile: Jurnal Kependidikan, 8(1), 50-61.
Search
Categories
Latest Posts
PENGARUH PELATIHAN LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
November 12, 2024JEJAK KARBON: SUDAH SIAPKAH INDONESIA MENYAMBUT NET ZERO EMISSION?
November 6, 2024Popular Tags