Green Jobs: tren pekerjaan yang berbasis lingkungan
August 22, 2023 2024-01-31 12:04Green Jobs: tren pekerjaan yang berbasis lingkungan
Green Jobs: tren pekerjaan yang berbasis lingkungan
Isu lingkungan saat ini menjadi topik utama di berbagai sektor, karena permasalahan lingkungan sangat berdampak baik di sektor ekonomi, pembangunan, dan sosial. Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk mencegah dan mengurangi dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut. Dalam sektor ekonomi, banyak yang sudah memulai konsep green economy sebagai salah satu solusi dari isu lingkungan. Adanya green economy ini menjadikan green jobs dan green skills sebagai hal yang sangat di butuhkan. Green skills sendiri merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengelolaan serta konservasi sumber daya alam yang bermanfaat untuk perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa.
Green job merupakan jenis pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan. Green jobs memiliki kontribusi yang baik untuk melestarikan, memulihkan dan meningkatkan kualitas lingkungan. Aplikasi dari green jobs sendiri terdiri dari berbagai sektor mulai dari ekonomi, pertanian, konstruksi, industri, jasa dan lain sebagainya. Green jobs adalah salah satu bisnis yang menjanjikan di abad ini. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menjadi perusahaan yang ramah lingkungan sehingga menjadi perusahaan “green” merupakan langkah yang bisnis yang cerdas dan baik untuk lingkungan. Green jobs menawarkan peluang bisnis yang begitu besar. Green Jobs sendiri bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi. Hal ini mencakup pekerjaan yang dapat membantu melindungi ekosistem dan biodiversitas dengan mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi serta mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi.
Menurut ILO (International Labour Organization) Green Jobs memiliki lima tujuan utama, yaitu melindungi dan memulihkan ekosistem, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, meminimalisir limbah dan polusi dari proses produksi, membatasi emisi gas rumah kaca, serta mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim. Namun Green Jobs sendiri tidak terbatas pada pekerjaan melindungi ekosistem dan biodiversitas; mengurangi penggunaan energi, material dan konsumsi air dengan strategi yang efisien; dekarbonasi perekonomian, dan menanggulangi limbah dan polusi.
Dalam implementasinya Green Jobs memiliki konsekuensi sendiri. Konsekuensi yang dihadapi yaitu pekerjaan baru yang akan diciptakan dan sebagian pekerjaan akan diganti. Selain itu, ada beberapa pekerjaan yang perlu dihilangkan tanpa langsung diganti dan beberapa pekerjaan akan ditransformasikan.
Lalu bagaimana peran pemerintah untuk ikut berkontribusi dalam implementasi Green Jobs di Indonesia?
Di Indonesia terdapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, yang digunakan sebagai salah satu prioritas nasional dalam pembangunan rendah karbon. Sehingga implementasi Green Jobs merupakan hal yang sejalan sebagai salah satu upaya Indonesia dalam pembangunan rendah karbon. Beberapa lembaga memprediksi bahwa Indonesia akan memiliki 1,2 juta hingga 3 juta lapangan pekerjaan baru pada sektor-sektor tertentu. Jumlah ini akan meningkat pada hitungan beberapa dekade yang akan datang.
Dalam perhitungannya Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan menggunakan skenario Net Zero Emission, Indonesia akan berpotensi memiliki 1,2 juta pekerjaan hijau pada tahun 2020. Angka ini akan terus bertambah hingga mencapai 3 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2060. Selain itu dalam implementasinya beberapa lembaga di Indonesia juga sudah mulai mempraktikan Green Jobs. Salah satunya yaitu dari kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menerapkan Taksonomi Hijau untuk mendorong perkembangan ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga mengatur investasi hijau (green investment) dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM). Indonesia juga menunjukan dukungan terhadap Green Jobs dalam forum ASEAN Labor Ministers Meeting (ALMM) yang menangkat tema “Promoting Green Jobs for Equity and Inclusive Growth of ASEAN Community” pada tahun 2018.
Setelah melihat kontribusi dan komitmen Indonesia dalam mendukung implementasi Green Jobs di Indonesia maupun di dunia, bagaimana peluang Green Jobs di Indonesia?
Secara potensi, perkembangan Green Jobs di Indonesia di padang positif dalam berbagai sektor. Green Jobs akan berdampak positif dalam kualitas lingkungan, ketersediaan sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam implementasinya Green Jobs juga perlu untuk dikelola dengan baik agar tidak menempatkan Indonesia dalam risiko pengangguran massal.
Dalam implementasinya, contoh green jobs sangatlah luas. Karena, hampir semua pekerjaan yang mendukung kelestarian lingkungan dan memberikan insentif ekonomi maka bisa disebut sebagai Green Jobs. Contoh dari Green Jobs antara lain:
- Ecopreneur
Ecopreneur merupakan gabungan dari eco dan entrepreneur yang berarti wirausahawan dalam kegiatan bisnis yang berbasis lingkungan. Ecopreneur menciptakan dan menjual produk atau jasa yang ramah lingkungan dengan tetap belandaskan pada prinsip ekonomi, lingkungan dan ekologi. Ecopreneur dibagi menjadi empat kelompok yaitu eco-education, eco-tourism, eco-farming dan eco-digital.
- Teknisi sistem energi matahari (China)
Jenis pekerjaan pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) juga banyak ditemui pada saat ini. Lapangan ini mengalami pertumbuhan sebanyak 73% selama periode 2012 hingga 2021. pekerjaan di bidang EBT ini menjadi prospek yang menjanjikan dan menjadi salha satu opsi karir yang bisa dipilih adalah sebagai teknisi sistem energi matahari. Dalam profesi ini dibutuhkan kemampuan dalam merakit, memasang, dan memperbaiki panel surya. Oleh karena itu, dalam profesi ini, diperlukan pendidikan khusus yang berkaitan dengan energi terbarukan.
- Spesialis eksplorasi panas bumi (Indonesia)
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia kaya akan potensi panas buminya. Sehingga bukan tidak mngkin pekerjaan spesialisasi ekspor laris di salah satu sektor EBT akan dicari di masa depan.
- Petani urban
Pertanian urban adalah praktik budidaya, pemrosesan dan distribusi bahan pangan di atau sekitar kota. Pertanian urban bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani dan hortikultura. Petani urban di Indonesia sekarang nampaknya sudah berkembang banyak.
- Pendaur ulang limbah dengan kondisi kerja yang layak di koperasi yang terorganisir dengan baik (Indonesia)
Saat ini di Indonesia tidak hanya ramai dengan startup di bidang teknologi tetapi juga di bidang pelestarian lingkungan. Salah satu startup di bidang linkungan yaitu platform manajemen sampah yang bertujuan untuk menciptakan solusi manajemen sampah yang baik. Sistem manajemen sampah ini melibatkan berbagai stakeholder. stakeholder yang di maksud adalah penghasil sampah (masyarakat), penangkut sampah (operator), tempat singgah sampah sementara (TPA) dan pengolah sampah (industri).
- Pemandu wisata ekoturisme lokal (Samoa)
Pasca Covid-19, objek wisata di Indonesia mulai untuk berkembang kembali. Dalam sektor pariwisata sendiri juga sudah mulai ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam. Bagi pemandu wisata ekoturisme, tidak hanya harus pandai dalam memimpin grup wisatawan, namun juga harus membuat wisatawan mengerti mengenai budaya dan sejarah alam dari lingkungan.
- Arsitek ramah lingkungan
Saat ini banyak arsitek yang mengembangkan konsep bangunan yang ramah lingkungan. konsep ini juga bisa menjadi salah satu solusi untuk memperlambat kerusakan lingkungan. Konsep yang diperbincangkan akhir-akhir ini yaitu konsep arsitektur hijau (green architecture). Konsep ini merupakan konsep arsitektur dimana aspek bangunannya cenderung ramah lingkungan. Selain itu juga mengurangi penggunaan energi yang berlebihan pada penggunaan bangunannya yang bertujuan untuk mengurangi dampak buruk yang dapat merusak lingkungan.
Search
Categories
Latest Posts
Popular Tags